We love each other, we respect each other and we wish to be happy ever after

29 Juni 2013

Shopping List Peralatan MPASI

Berhubung saat MPASI Alysa tinggal 2 minggu lagi, saya harus mulai hunting nih alat masaknya. Karena saya working mom, so harus punya alat2 wajib untuk mempermudah nyiapin makanannya. Yah walopun di usia enam bulan adalah tahap pengenalan pada makanan, tapi saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk nyiapin makanan home made buatan saya. Pokoknya saya berniat no makanan instan deh. Berhubung saya ga jago masak, yah saya cari cari buku resep tuh untuk mpasi. 

Untuk penerapan atau petunjuk mpasi untuk Alysa saya mengacu pada pedoman WHO, yang mana untuk mpasi perdana makanan yg diberikan berupa serealia (bukan serealia makanan instant lho), serealia disini maksudnya golongan makanan padi padian, misal beras, beras merah, oatmeal, jagung dsb. Why serealia? Untuk lbh jelasnya silahkan buka ke website resmi WHO,,, hehehehe... Intinya golongan serealia ini adalah yang paling minim resiko intoleransi pada bayi, berupa ruam, alergi, diare. Dan selanjutnya adalah aturan 3 days rule, yaitu memberikan baby makanan yg sama selama 3 hari berturut turut, untuk mengamati ada tidaknya alergi pada makanan yg diberikan tsbt. Nah untuk aturan yg ini, saya kayaknya mau 2 hari aja.. Hehe

1. Nah sehubungan dengan pilihan mpasi perdana alysa serealia, alat masak yang pertama kali saya beli adalah Takahi Slow Cooker ^_^, kata ibu ibu working mom nih alat adalah alat wajib mpasi... Ikuuuuut deh saya. Belinya di Toko fany baby itc Kuningan. Saya beli yang 1,2 liter soalnya yang 0,7 liter kecil bangeet. Dengan Slow cooker konon katanya bahan bahan macam beras dan sayur ataubdaging tinggal cemplungin, trus ditinggal bobok deh, paginya sudah matang.... Huhu asiiiik mudah2an noh alat beneran bantu. ( untuk yg 1,2 liter harga saya beli 355.000)

2. Food maker, mirip Pigeon Food Maker, yaitu set peralatan yg terdiri dari wadah, saringan, kayu, dan perasan jeruk, dan grinder gitu. Punya saya merknya Basilic, produk Taiwan, lumayan lebih murah daripada Pigeon, tapi item dan fungsinya sama. Beli di Bilna, harga 129.000

3. Peralatan makannya, saya beli yg sepaket dengan sendoknya dan ada tutupnya jd kalo mau pergi2 gampang, saya beli Tomee Tippee Explora, di Fany baby itc kuningan, harga 55.000 dan yang merk MAM harga 70.000. Trus sendoknya, saya beli Munchkin yang isi 6 harga 65.000.

4. Tempat minum saya beli training cup, supaya belajar ga ngedot lagi. Jadi dot hanya untuk minum asip. Training cup yang ada sedotannya ini saya beli merk MAM juga harga 80.000. Ohya pastikan peralatan makanbayi itu foodgrade, dan BPA free yaa! 

5. Philips Hand Blender, hehehe sepertinya membuat puree buah akan lebih menggunakan nih alat ketimbang blender biasa, secara kalo blender biasa kan gede tempatnya, jadi kalo cuma mau ngblend porsi kecil ya cape nyucinya *alasaaaan! Selain itu hand blender praktis bisa dibawa traveling karena kecil, coba kalo blender... Haduuh berat kayaknya.. Beli di Fany Baby juga, price 490.000.

6. Lunch Jar,,, nah niy alat saya rasa sangat berguna ketika traveling, untuk bawa makanan baby supaya tetap hangat. Saya beli merk Zojirushi (bener ga tulisannya ya), haha... Sebenrnya galau mau beli merk Tiger atau Zojirushi, tapi kata mbak mbak si tokonya sama aja fungsi dan ketahanannya, sama sama tahan hangat sampai dengan 6 jam. Belinya di Fany Baby juga, harganya 450.000. Mahal juga yahh, tapi mengingat fungsi dan kegunaannya kalo lagi pergi pergi kan perlu banget tuh, terutama nanti rencana mau mudik ke lampung, jadi ya gkpp deh mahal :(

7. Ice Cube, nih fungsinya untuk menyimpan makanan beku di dalam freezer. Ice cube ini harganya 90 ribu kLo ga salah ingat. Yah masih lebih murah ketimbang di ol shop :)

8. Rak Botol Puku, nah ini nih yg sudah lama saya cari dan saya nemu di itc kuningan jugak.... Habisnya suka khawatir kalo ART nyimpen botol asip di Tupperware tp kadang ga bisa ketutup karena Tupperwarenya kurang besar, takut kalo ada debu debu yg masuk dong. Untung deh nemu nih rak, bentuknya kaya tempat roti tawar, ada tutupnya transparan, wadahnya juga lumayan besar jd muat juga untuk nyimpen feeding set nya alysa. Di fanny baby dikasih harga 135 ribu.

9. Dan ga kalah pentingnya adalah bib atau slabber... Udah beli banyak..hahaha lucuk sih...

Dan ini penampakannya: 


Ini foto khusus rak botol puku, seneng bgt dapet nih barang, tadinya udah desperate juga mau beli tempat roti tawar aja, tapi kan kurang gede yaa... Alhamdulillah find this one,,,,


Ada tempat buat naro botol nya,, sebelahnya bisa buat naro dot atau piring makan.. ^_^

Yang ini perlengkapan tambahan yang dibeli karena lagi diskon di Gedung Philph Pejaten. harganya jadi rp.325.000 satu set. (Pas saya cek ke ol shop... Ternyata harganya memang ga jauh dari itu -____-"



05 Juni 2013

Memilih Ergo Baby Carrier

Setelah sekian lama mengidam-idamkan nih baby carrier, akhirnya terwujud juga tuh keinginan beli nih gendongan. Asiiiiikkkk.... (Mengatasnamakan kebutuhan anak, untuk keinginan pribadi :D hihihi)

Awalnya sempat ragu ketika memutuskan dan memilih gendongan, ada beberapa merk yang diincar dan dipertimbangkan, Ergo, Aprica,Chicco, Baby Bjorn,  Mother Care, Boba Air, atau versi yang lebih terjangkau seperti Kuma-Kuma atau Dialogue baby. Tapi ternyata setelah browsing-browsing online shop untuk merk-merk produksi luar/ barang impor harganya waw sekali... akhirnya berpikir ulang. Sampe cari-cari di e-bay segala tapi yah harganya juga masih mahal, udah gitu saya ga punya credit card jadi agak ribet gimana cara bayar kalopun pesan di e-Bay.

Untuk suami sendiri memberi pertimbangan kalo bisa cari gendongan yang awet, jangan yang gampang rusak.. safety is number one, dan si baby juga nyaman digendongnya. *yah walaupun ya, yg murah juga ga akan jatohin anak buat gendong*
 

Makin banyak browsing, timbang-timbang tapi makin kepincut deh sama si Ergo. Kalo Chicco (Brand eropa) limit usianya 9 bulan, harganya di atas 1 juta juga tapi kok cuma sampe 9 bulan, kan tanggung. Kalo Aprica (jepang), bisa sampe 36 bulan, penampakannya kokoh jd aman untuk bayi, harganya mahal juga, stok di ol shop sedikit macamnya. Kalo gendongan mothercare hmmm, banyak versi KW nya yang dibandrol dengan harga only 150K, kecuali kalo beli di Mothercare langsung. Ohya ternyata Ergo juga ada KW nya lho alias non original, saya tahu hal ini karena saya dikirimi email yang menawarkan gendongan ergo versi non-Ori. Jadi galau deh. jadi beli Ergo ga yah.. takutnya beli trus karena ga tahu mana yg ori, mana yang non ori malah ketipu. Tapi kegalauan pun akhirnya teratasi, setelah cari review-review para mommies yang pernah punya gendongan-gendongan branded, mostly recomend Ergo.

Eng--Ing..Eng..... dan pilihan pun akhirnya di jatuhkan pada si Ergo. Kebeli juga euy.. versi-nya Organic sajah, bahannya 100% organis bow..   *walaupun mengeluarkan uang untuk membelinya terasa beraat. Saya naksir beraaat sama Ergo Organic Petunia Pickle Bottom.. untuk penentuan warna atau tipe ergonya, suami terserah saya saja, jadi deh punya tuh ergo petunia :)

(Untuk pembelian baby carrier Ergo versi original harus diperhatikan hal-hal sbb, yaitu perhatikan dus-nya, dalam dus harus menyertakan buku petunjuk penggunaan, dan harus ada kartu registrasinya, kecocokan nomor seri, barcode dan nomor upc yang tertera pada kartu registrasi dengan sticker yang tertempel pada bagian luar dus, perhatikan Ergonya, untuk versi original -semua ergo baby carrier memiliki produk tag yang terdapat pada bagian dalam kantong ergo baby carrier)-----> informasi cara mengenali produk Ergobaby Carrier Asli ini saya dapatkan dari blog.mamadanbayi.com. 


Seperti ini niy penampakan Ergo Baby yang saya beli

Tampak Sisi Depan

(Set Kelengkapan, dus, buku petunjuk dan kartu registrasi)

Tampak Sisi Belakang





(Review pemakaian menyusul yaa :)

01 Juni 2013

DSA Anakku adalah Partnerku

Posting tulisan kali ini saya tujukan khususnya untuk orangtua baru agar lebih concern lagi dalam memilih dokter anaknya. Seperti yang saya rasakan, pasti orang tua lain juga merasakan bahwa kebutuhan dan kesehatan buah hati adalah nomor satu. Untuk yang satu ini niy, kenapa saya anggap DSA (Dokter Spesialis Anak) adalah partner kita, ya karena kita ga bisa menyerahkan sepenuhnya kesehatan dan pengobatan anak kita pada dokter. Kita harus tahu dan mencari tahu dulu track record si dokter yang kita datangi, apakah dokter tersebut RUM, apakah dokter tersebut ramah dengan konsultasi, ramah waktu konsultasi dan ramah di kantong tentunya..Hahaha 

Saya suka sekali dengan pernyataan dokter Purnamawati, SpAK, MMPed yang menyatakan bahwa sebagai parent kita jangan mendewakan apa kata dokter, tapi kita juga harus aktif menggali informasi, mempelajari dasar-dasar kesehatan dan mempelajari segala sesuatu perihal penyakit yang sedang dialami anak. Dokter is not prescription maker but a diagnose maker. 


Nah, dalam menjatuhkan pilihan DSA untuk anak saya, tendensi saya mencari dokter seperti kriteria di atas, yakni yang RUM (Rational Use of Medecine), RUD (Rational Use og Drugs), mudah diajak berkomunikasi, dan ramah konsultasi. Partnership antara dokter dan pasien ini sudah diterapkan di negara maju, dan sayangnya kondisi ini masih belum membudaya di Indonesia. Padahal dengan kemajuan teknologi dan komunikasi, pasien (parent) bisa mendapatkan informasi apapun (asal keyword nya tepat) dengan media internet. 


Ohya, ternyata untuk mendukung layanan kedokteran yang baik, pasien harus lebih aktif dalam mencari informasi, bukan hanya pasif dan pasrah saja menuruti obat apa yang diberi dokter dan treatment apa yang diberikan. Dalam hal ini istilah "pasien" digeser dengan istilah konsumen medis. Konsumen Medis bukan hanya memliki hak, tetapi juga kewajiban. Hak konsumen medis yaitu memperoleh informasi yang benar dan obyektif. Dan kewajiban konsumen adalah learn as much as possible.


Pertimbangan saya dalam menentukan DSA:

1. Alysa lahir di KMC, rekam medis awal sudah ada di sana, jadi sebisa mungkin mengkerucutkan pilihan DSA yang ada di KMC. Selain itu KMC adalah RSIA yang terkenal akan RUMnya juga.
2. Pilih DSA yang jadwal prakteknya bisa disesuaikan dengan jadwal saya ataupun suami, artinya tidak hanya praktek di hari kerja dan jam kerja.
3. Cari review di internet.

Setelah timbang menimbang based on gali informasi di internet, cari-cari review track recordnya, akhirnya pilihan dijatuhkan ke dokter Endah Citraresmi, SpA. Selain praktek di KMC, beliau praktek di RS. Harapan Kita. Jadi ceritanya dulu waktu melahirkan di KMC, saya tidak tahu kalau pasien boleh menunjuk DSA nya siapa yang dipilih, jadi waktu itu pasca lahir dan 3 hari di KMC, DSA nya bukan dokter Endah. Tapi sejak kontrol pertama (7 hari setelah dibawa pulang), imunisai 1 bulan, imunisasi 2 bulan, imunisasi 4 bulan lalu Alysa sudah dengan dokter Endah. Kesan yang saya tangkap untuk dokter Endah yaitu dokter yang komunikatif sekali, RUM sekali, dan tiap visit selalu memberi saya PR membaca (itu yang saya suka). Hehehehe.... fyi, untuk ke dokter Endah di hari Sabtu, kadangkala musti book jadwal dari 1 bulan lebih, bahkan waktu itu pernah 2 bulan sebelumnya, karena antrinya banyak... hehehe *antrian tidak menyurutkan niatku untuk berpegang pada prinsipku dalam mengatasi masalah kesehatan anakku* :)