We love each other, we respect each other and we wish to be happy ever after

06 Juli 2011

Mengapa Menikah??

Pertanyaan "mengapa menikah", pernah mengemuka di benak aku. Aku paham dan mengerti menikah adalah sebuah ibadah bagi seorang muslim, akan tetapi gak mudah buat aku yang akhirnya berani menjalin komitmen dan melangkah menuju proses pernikahan. Sempat aku membaca-baca buku agama yang membahas seputar pernikahan, persiapan pernikahan dan lainnya. Salah satu judul buku yang aku baca, memberikan penjelasan tentang Keutamaan Menikah. Rasulullah SAW bersabda "Jika seseorang hamba menikah, maka sempurnalah setengah agamanya, sehingga bertakwalah kepada Allah pada sebagian lainnya".

Agama Islam menyarankan manusia untuk menikah, anjuran ini disampaikan dengan berbagai macam cara, hal ini terkait dengan keutamaan menikah. Diantaranya adalah menikah adalah bagian dari Sunnah para nabi dan petunjuk mereka. Bahkan menikah juga disebut sebagai salah satu tanda kebesaran Allah. Meskipun pada
umumnya, dan sempat juga aku rasain ada semacam ketakutan ketika mendengar kata "pernikahan", yakni beban-beban rumah tangga.

Ketakutan yang pernah menjadi momok aku yaitu, takut ga bisa jadi "good wife" untuk suami aku nanti. Aku ga percaya diri lantaran kemampuan masak aku yang tergolong s0-so.. yah gitu deh..di bilang bisa masak Engga, dibilang ga bisa masak juga Engga sih. Udah gitu dalam hal pekerjaan rumah tangga, aku juga ga ahli
ngerjain, karena dari jaman sekolah dulu sampe sekarang aku jarang dikasih kerjaan rumah :P (maklum anak bungsu), hehehe. Parahnya lagi, dulu waktu kuliah sampe sekarang pun, kadang baju-baju dicuci dan disetrikain sama ibu kos.. Wadoohh! *tapi bukan berarti ga bisa nyuci setrika loh* hehehe. Coba, kalo dipikir-pikir, poin apa yang bisa aku banggain di hadapan suami aku nantinya?? inilah yang dulu sempat berpikir seribu kali untuk menjalin keseriusan sama mas. But Finally... mas, keluarga, temen-temen dekat bantu ngeyakinin aku, dalam hidup ini penuh dengan proses pembelajaran, termasuk juga menikah.. Bismillah,,, aku memohon ridho dan berkahmu ya Rabb atas langkah yang aku dan mas mau jalani ke depan nanti, mudahkanlah kami ya Allah..

Keraguan-keraguan yang muncul termasuk dalam hal materi, pernah muncul pikiran, cukup ga yah gaji aku dan gaji mas untuk hidup berumah-tangga (kami berdua sama-sama PNS), namun keraguan itu memudar setelah membaca buku yang disitu tertulis bahwa Allah menjanjikan seperti yang tertuang dalam firman Allah swt pada Qs. An-Nuur, "Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya." Dan, Rasulullah juga bersabda: "Tiga manusia yang pasti ditolong Allah, dan diantara ketiga orang itu adalah: orang yang menikah karena ia ingin menjaga kehormatannya."

Allah swt berfirman, "Dan salah satu tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan pasangan untukmu dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa tenang padanya. Dia juga menjadikan rasa kasih sayang di antara kamu. Sungguh, dalam hal itu terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." (Qs.Ar-Rum).

02 Juli 2011

A Marriage Proposal :)

Untuk bagian ini niy, hmmm.... berharap bisa mengenangnya terus, hehehe. 
Anyway, you've done a nice effort,dear ^_^

Jadi, ceritanya begini... saking sibuknya nyiap-nyiapin barang-barang untuk seserahan, si mas sampe lupa deh menyiapkan marriage proposal nya, padahal kan aku dah request tuh, pokoknya sebelum bicara dan minta ke orang tua aku, ya harus minta ke aku nya dulu dong. Dan.... alhasil, waktu semakin mepet menjelang hari lamaran, cincin udah dipesen juga. Akhirnya pada hari itu (tanggalnya lupa :p), mas beralibi mau ajak aku ambil cincin di bilangan Blok M, trus mampir ke rumahnya ambil barang-barang seserahan untuk ditaro di hias seserahan di deket rumah mas.

Dengan tanpa kecurigaan, aku ikut aja mas yang katanya mau ambil cincin. Eh ditengah jalan, ko malah berbelok ke arah rumahnya, dan spontan aku bertanya dong, "ko malah belok?" bukannya mau ambil pesanan cincin yah?" dan dengan tanpa ekspresi *datar*, mas jawab kalo mampir ke rumahnya dulu aja. OOh, yasudah aku siy manut-manut aja, tapi sedikit risih juga masa ke rumah mas dengan tangan kosong, dan meskipun aku udah bersikukuh untuk mampir ke Toko Kue atau Supermarket terdekat untuk beli buah mas tetep aja nolak, dan yaudah.... Eehhh,,, tiba-tiba ditengah jalan, ditengah keramaian, mas berhenti dan menepi di deket trotoar, mas turun dari motor, saat itu aku juga spontan turun aja, dalam hati ada apa ko tiba-tiba berhenti dan sambil wondering apa bannya kempes atau bocor, dan ga lama kemudian, he said sorry karena udah boong sama aku, ternyata cincin yang dipesan itu udah diambil mas malem sebelumnya, mas sengaja keluar di jam kantor untuk ambil itu cincin. Hahhaha...

Ditengah jalanan ramai itu, dengan muka serius dan mata sayu berkaca-kaca (hihihihi lebay dikit), mas keluarin kotak cincin and he proposed me :) *kata-katanya rahasia* hehehe. Respon aku? Ya kagetlah, aku pikir ada apa! ban bocor atau apa, bahkan sempet mikir waduh aku mau diputus nih soalnya di awal kata-katanya dia malah minta maap sambil ekspresi sedih-sedih gimana gitu... EEh ga tahunya dia malah ngeluarin cincin (a white gold diamond ring)... udah gitu di tengah jalan ramai gitu lagi... maluuuuu diliatin orang atuh mas.. hehe but i'm very appreciated his effort and thanks to him for doing that things to me :)  *Je t'aime beacuoup mon Cheri*

02 Juni 2011

Takut Serius???

Mungkin bukan hal aneh, atau bisa dikatakan wajar wajar saja ya apabila seseorang memiliki perasaan takut akan menjalin hubungan yang serius dan berkomitmen. Dan, itulah yang aku alami ketika jalan sama mas. Dari awal, aku juga ga ngerti kenapa yah aku milih mas untuk dijadiin temen deket, atau yah bisa dikatakan pacar (walaupun pada mulanya aku dan mas sendiri ragu akan definisi hubungan kami), mas waktu itu nyatain perasaannya tapi tanpa penegasan hubungan kami itu apakah pacaran ataukah hanya dia ingin mengyampaikan perasaannya saja. Yah wajar aja dong, aku ragu soalnya mas itu tergolong laki-laki yang nurut aku kayak ikhwan-ikhwan gitu yang notabenenya kan ga pacaran.

Definisi hubungan kami menjadi jelas ketika ada seseorang laki-laki lain yang menanyakan kepastian hubungan aku dan mas, dan saat itu saya ragu-ragu menjawab karena mas juga menyerahkan sama aku mengenai hubungan kami berdua, mas bilang terserah aku mau nyebut kami ini pacaran, ta'aruf atau dekat".. Lah? ko gitu, jujur waktu itu aku rada jengkel juga siy, pingin juga bilang kalo aku sama mas ga ada apa2 lantaran jawaban mas yang ga tegas seperti itu. Tapi akhirnya karena takut kehilangan kali yah... Finally mas bilang, kalo aku diminta jawab bahwa kami memang jadian dan pacaran. Duuuh mas.. mas... sedikit aja kamu salah buat keputusan aku dah kemana kali yah... yang tegas dong mas ! :D *peace*

Memang dari awal mas sudah menyatakan bahwa niatannya mendekati aku itu serius dan bukan main-main aja.. tapi buat aku menentukan calon suami itu ga kaya beli handphone gitu aja. Musti ekstra gali informasi, musti kenal dulu gimana orangnya, bagaimana keluarganya dan bagaimana cara dia dalam menghadapi suatu masalah. Cukup lama mas yakinin aku untuk serius sama dia, dan macem-macem juga alasan yang aku utarain untuk menghindari keseriusan itu. Misalnya: mengulur-ulur waktu ketika mau dikenalkan ke orang tuanya atau diajak ke rumahnya, trus alasan-alasan lain seperti ga bisa masak, belum punya tabungan, belum siap lah, etc.
Tapi alasan-alasan yang saya utarain itu satu persatu ditepis sama mas, dan mas terus  berusaha ngeyakinin untuk serius, mulai dari dikenalkan ke orang tua mas dan keluarganya, mas juga berkunjung ke rumah dengan alasan mau anter aku pulang mudik, trus alasan ga bisa masak juga ditepis kan nanti bisa belajar (bahkan alasan ini jadi bahan ketawa sama ibu mas alias diketawain), trus alasan belum punya tabungan ditepis juga dengan alasan kan dia udah ada tabungan, kemudian alasan belum siap juga dibantah katanya kita ga akan pernah merasa siap kalo ga mencoba dan belajar menyiapkan diri. Hahahaha,,,, aku kehabisan alasan lagi...  orang-orang juga sering ngomporin, "kurang apa lagi coba, kuliah udah, kerja juga udah"... ckckck.....

And Finally,, setelah cukup lama mengenal mas, tahu gambaran karakternya seperti apa, dan setidaknya pertanyaan-pertanyaan esensial sudah mulai aku temuin jawabannya, perlahan lahan hati akhirnya menerima dan meniatkan diri untuk menjalin keseriusan sama mas. Semua karena Allah yang menuntun hati supaya tergerak ke arah itu, kalo bukan karena kehendakNya, kami ga bisa sampai ke tahap ini. Terimakasih ya Allah Kau tunjukkan jalan ini, semoga langkahku bersama mas selalu mendapat berkah dan keRidhoanMU ya Rabb. Amin.

22 Mei 2011

21 April 2010

Hello, it's Endhy in charge :D

21 April 2010, hari yang tentu saja begitu berkesan buat kita berdua. Di hari itu, kita sama-sama sepakat untuk bisa mengenal lebih jauh satu sama lain (bahasa anak sekarangnya 'jadian' gitu deh :p). Dan hebatnya, ini pertama kalinya pula buat kita berdua saling kenal lebih jauh dengan lawan jenis (sebelumnya, selalu nggak kesampaian: bertepuk sebelah tangan, keduluan sama cowo lain, atau ditolak, heheheh). Yang membuat saya tertarik pada Dian, hmm..apa yah? (paling susah kalo ditanya tentang ini :p)

Bisa dibilang kalau kita itu korban teknologi, karena walaupun kita satu kantor, tapi kita kenalan aja via Facebook (hehehe..This time, I'd like to thanks to Facebook :p). Diawali dari sekedar basa-basi ('sok-sok' menawarkan bantuan, basa-basi minta lagu, sampe nanya-nanya masalah kerjaan yang sebenernya ga berhubungan :D), akhirnya pe-de-ka-te waktu itu terbilang cukup sukses (padahal minim pengalaman lho :D). Kita sering kali tukar pikiran dan --entah, mungkin karena kita 'nyambung'-- Dian juga sesekali curhat. 

Kalau dingat-ingat, agak aneh juga sih kejadiannya di waktu itu. 4 hari sebelumnya saya mengutarakan perasaan saya ke Dian. Jujur, bukan hal mudah bagi saya untuk utarakan perasaan ke perempuan karena saya termasuk orang yang sangat sangat pemalu, apalagi masalah percintaan :p. Nah, kondisinya waktu itu saya baru aja selesai rapat/meeting di hari Sabtu malam (bukannya malam mingguan malah rapat, sampe diejek sama sepupu, "Cari pacar gih..", ckckck). Sengaja malam itu saya sempatkan diri untuk menyapa Dian via YM (chatting) karena saya tahu kebiasaan dia saat itu sedang sering online, termasuk di malam hari.

Diawali dengan basa-basi :p (padahal waktu itu kita udah lumayan dekat lho, udah sempet jalan bareng pula), akhirnya kita ngobrol & Dian curhat malam itu. Ternyata saat itu ada yang membuat perasaan dia gundah gulana. Hmm, apa yang menjadi kekhawatiran saya saat itu ternyata jadi kenyataan. Ternyata saya nggak sendirian yang menyukai Dian. Ada seorang laki-laki yang baru aja ungkapkan perasaan hatinya ke Dian. Apa yang membuat dia gundah saat itu karena dia sebenarnya merasa kurang "klik" dengan laki-laki tsb, hanya saja mungkin karena dia tidak ingin melukai perasaannya, maka Dian memilih untuk minta untuk diberikan waktu beberapa hari sebelum dia menjawab perasaan laki-laki tsb.

Di saat itu, saya kemudian berpikir, betapa bodohnya saya kalau nggak ungkapkan perasaan saya ke Dian saat itu. Jangan sampai keduluan sama orang lain (lagi!!). Saya beranikan diri ungkapkan perasaan saya ke Dian saat itu juga. Aneh, karena bukan hal yang lumrah menyatakan perasaan suka ke seorang perempuan hanya via IM. Tapi apa boleh buat, daripada memaksakan untuk telepon dan nyatakan perasaan dengan terbata-bata karena nggak ada persiapan sama sekali (saya bukan seperti Kahlil Gibran yang pandai berkata-kata :p), lebih baik ambil resiko nyatakan saat itu juga via IM. Meskipun Dian nggak langsung menjawab waktu itu, tapi dia janji akan memikirkan masak-masak bagaimana tanggapan dia tentang ini (perasaan saya pada dia). Hmm..bener-bener saat itu bikin H2C, maklum cinta saya nggak pernah kesampaian sebelumnya (kasihan banget yak :D).

Singkat cerita, 4 hari berikutnya saya kembali menyapa Dian (lagi-lagi) via YM (kali ini kita memang nggak bisa ketemu karena waktu itu Dian sedang ada kegiatan Diklat/training yang mengharuskan dia menginap di tempat Diklat). Di dalam hati, sebenarnya ada harapan yang sangat kuat agar Dian bisa membalas perasaan saya. Hmm..tapi toh saya hanya bisa berharap diberikan jalan yang terbaik. Kalaupun harapan itu belum terpenuhi, saya yakin, Allah akan memberikan saya jalan yang lain (think positive!). Saya pun nggak berhak untuk memaksa seorang perempuan membalas perasaan saya pada dia.

Hmm..tapi ternyata doa saya akhirnya terjawab. Apa yang Dian sampaikan saat itu sesuai dengan harapan saya selama ini --cinta saya nggak bertepuk sebelah tangan.

Dan hari ini, tepat 1 tahun + 1 bulan sejak momen di atas :). Pastinya bukan waktu yang singkat. Ada banyak suka dan juga duka di rentang waktu itu. Dan masih ada jalan yang harus kita tempuh sampai dengan pernikahan nanti. Semoga Allah memudahkan jalan kami untuk menempuh ibadah pada-Nya --pernikahan. Amiin :)

06 April 2011

Mempersiapkan Pernikahan ^_^

Bukanlah hal yang mudah untuk menentukan secara pasti hal-hal apa saja yang harus dipersiapkan menuju mahligai rumah tangga atau pernikahan, ditambah lagi juga tidak mudah menemukan bacaan bacaan yang secara khusus membahas persiapan sebelum menikah.

Dari buku Panduan Pra Nikah for Muslimah, berikut ada beberapa hal yang perlu dimiliki seseorang sebelum memasuki mahligai rumah tangga, secara sederhana terangkum sebagai berikut:
  • Niat yang Lurus, segala sesuatu yang kita lakukan tergantung kepada niat kita dan akan memperoleh imbalan sesuai dengan apa yang telah kita niatkan sebelumnya. Karena itu lah segala sesuatu yang kita niatkan hanya karena Allah, maka akan tercatat sebagai pahala amal shalih kita. Seseorang yang memiliki niat yang sempurna dalam setiap perbuatannya menandakan bahwa ia bersungguh-sungguh dalam melakukan perbuatannya itu. Kemudian orang tersebut berusaha melakukan apa yang menjadi niatnya itu secara maksimal. Jika yang terjadi demikian, insya Allah pertolongan Nya akan menyertai orang tersebut. Demikian halnya dengan menikah, jika ingin pernikahannya selalu berada dalam keberkahan dari Allah, ia pun sebelumnya harus memiliki niatan yang lurus untuk beribadah kepada Allah swt.
  • Mempelajari Ilmunya, dalam pernikahan apabila sang suami dan istri telah memiliki pemahaman agama yang lurus dan benar, maka pernikahan yang dibangun pun berpotensi besar menjadi keluarga yang bahagia dan penuh keberkahan. Oleh karena itu lah, memperdalam ilmu agama sangatlah penting bagi mereka yang belum atau akan memasuki jenjang pernikahan. Rasulullah saw merupakan teladan yang utama dalam hal membina keluarga yang Islami, karena beliau adalah sebaik-baiknya contoh dalam kehidupan rumah tangga.
  • Menata Kecerdasan Emosi, yang dimaksud dengan kecerdasan emosi adalah himpunan bagian dari kecerdasan sosial yang melibatkan kemampuan memantau perasaan sosial yang melibatkan orang lain, menggunakan informasi untuk membimbing pikiran dan tindakan. Kecerdasan emosi mencakup ketekunan, semangat, pengendalian diri, dan kemampuan untuk memotivasi diri sendiri agar bisa bertahan menghadapi frustasi dan kemampuan mengendalikan hati dan emosi. Dalam rumah tangga kemampuan menata kecerdasan emosi sangat diperlukan guna mewujudkan keluarga yang sukses. Seseorang perlu belajar bagaimana dia bisa memahami pasangannya.Dengan pandai menata emosi, komunikasi yang baik pun akan terwujud dan masalah-masalah yang dihadapi pun akan dapat diselesaikan bersama sama.
  • Kesiapan Menerima Tanggung Jawab Baru. Banyaknya tanggung jawab yang harus dipikul ketika seseorang memutuskan menikah membuat sebagian orang takut untuk melangkah kaki kesana. (Bener Banget :P ). Tanggung jawab pasangan suami istri, meliputi: a) Berusaha bersatu secara total, suami dan istri mampu merobohkan dinding penghalang antara mereka berdua dan merancang masa depan untuk diusahakan dan diraih bersama. b) Suami dan Istri harus sadar bahwa mereka adalah satu kesatuan, mereka harus bisa saling mengungkapkan dan saling berbagi atas kondisi yang sedang dirasakan, senang dan sedih. c) Saling mengungkapkan perasaan cinta baik verbal maupun non verbal. d)Berusaha selalu berdialog bersama dan memecahkan masalah secara rasional. e) Suami dan Istri harus bisa berusaha saling memuji pasangannya dan menganggap yang dilakukan adalah sebuah prestasi. f) Ketika suami atau istri sedang merasa lelah, baik secara fisik atau psikis, wajib bagi pasangan untuk menghiburnya.
  • Menyiapkan Psikis. Pada hakikatnya, pernikahan bukan hanya bsaling menerima kelebihan masing-masing pihak, tetapi juga kekurangannya. Kelapangan hati menerima kekurangan pasangan kemudian akan ditindaklanjuti dengan usaha bersungguh-sungguh untuk melengkapi kekurangan masing-masing. Menyiapkan psikis berarti suatu kesiapan untuk menerima kekurangan orang yang akan menjadi suami atau istrinya, selain itu juga meliputi kesiapan untuk hidup sesuai dengan kadar kemampuan keduanya.
  • Menjaga Kesucian Diri. Jika menginginkan suami/istri yang memiliki keimana kuat dan menjaga kesucian dirinya, sebelumnya kita pun harus bisa memiliki karakter seperti itu. Kita dituntut untuk meningkatkan kualitas keimanan dan harus mampu menjaga kesucian diri terlebih dahulu. Hal ini sesuai dengan nasihat Rasulullah saw, "Peliharalah dirimu dari hal-hal yang haram, niscaya istrimu berbuat seperti itu". (H.R. Thabrani)
  • Kesiapan Mempunyai Anak. Salah satu hal yang membuat adanya keraguan seseorang melangkah ke jenjang pernikahan adalah karena merasa belum siap menerima kehadiran si kecil di tengah-tengah mereka. Padahal, banyak sekali hikmah dan kebaikan yang bisa diperoleh ketika memiliki anak. Hikmah dan kebaikan dari memiliki anak, antara lain: a) Hubungan badan dengan pasangan hidup telah dicatat sebagai pahala di sisi Allah. b) Merupakan ladang pahala ketika seorang istri hamil dan melahirkan. Sebagai seorang muslimah, jangan menganggap bahwa kehamilan dan rasa sakit ketika melahirkan sebagai beban dan banyak keluhan. Pengorbanan dan rasa sakit tersebut merupakan ladang amal di sisi Allah swt. Ketika melahirkan, kita pun memiliki kesempatan untuk mati syahid jika kita meninggal dunia saat berjuang untuk itu. c) Menjadi jalan untuk mencapai kebahagiaan di akhirat. Kebahagiaan di akhirat dalam hal ini terkait dengan keberadaan anak yang terus mendoakan orang tuanya, meskipun sang orang tua telah meninggal. Jika anak kita meninggal terlebih dahulu saat dilahirkan, maka akan menjadi penolong orang tuanya dari siksa api neraka, dan bila anak-anak tersebut hidup, kita pun akan memperoleh kesempatan untuk mendidik mereka menjadi anak yang shalih dan taat kepada Allah swt.

06 Maret 2011

Guidance dalam Menentukan Pilihan Pendamping

Memilih calon pendamping tidak seperti memilih barang, yang bila rusak atau sudah tidak baru lagi kita bisa menggantikannya dengan membeli yang baru. Tidak demikian dengan pendamping, misalnya saja Istri atau Suami yang sudah dinikahi, bila tidak cocok kita ga bisa serta merta kembalikan ke orangtuanya, atau bahkan mencari yang baru. Karena hal tersebutlah, memilih pendamping hidup membutuhkan pemikiran yang matang, jika tidak maka akan menanggung risiko yang besar yakni mempertaurhkan kebahagiaan dalam rumah tangga.

Pemilihan jodoh yang tepat akan sangat menentukan bahagia atau tidaknya sebuah pernikahan.. Hmmm betuuuul!! Dibawah ini ada beberapa kiat dalam memilih pendamping hidup (dikutip dari berbagai sumber) :
  1.  Tentukan karakter pribadi calon pendamping yang disukai dan tidak disukai. Dalam menentukan karakter ini hindarkan sifat childish seperti keinginan mendapat pendamping yang perfect atau istilahnya paket komplit, we must remember one important thing: "Tidak ada manusia yang sempurna." Dan kita juga harus ingat bahwa tujuan pernikahan yang akan kita jalani adalah membentuk sebuah keluarga yang bahagia, bukan untuk hidup menderita. Dan, pernikahan yang akan dijalani adalah pernikahan yang sifatnya tidak sementara, tetapi berlaku selamanya. Amin.
  2. Cek Kondisi hati, apakah masih ada pengalaman lalu atau sebelumnya yang masih tersisa dan meninggalkan kepahitan? atau bahasa masa kini lazim disebut Broken Heart. Jangan langkahkan diri ke pernikahan bila masih kondisi diri masih belum stabil. Beri jeda atau tenggang waktu untuk diri sendiri sampai mental sudah kembali stabil. Dengan mental yang stabil proses pemilihan Jodoh pasti akan terwujud secara lebih baik. Hindarkan memilih pasangan karena alasan pelarian dari luka lama, misal: karena ditinggal menikah orang yang kita kasihi, lantas kita mencari pelarian menikah atau memilih orang lain yang tidak kita pikirkan betul2 siapa orang tersebut.
  3. Open your eyes widely! Hal yang memungkinkah bila ternyata orang yang kita idam-idamkan itu berada sangat dekat. Namun, kita tidak boleh tergesa-gesa dalam mengungkapkan perasaan atau menyatakan komitmen atau kesediaan berkomitmen (untuk perempuan), kecuali bila kita telah memastikan adanya kesepahaman dan saling pengertian antara diri kita dengan orang tsb.
  4. Belive in yourself, percaya diri bahwa kita tidak akan membiarkan kegagalan atau kekecewaan di masa lalu sebagai penghalang bagi kita untuk melangkah ke depan. Kita harus yakin bahwa kita pantas mendapatkan kesempatan yang terbaik dalam hidup kita.
  5. Jangan minder dan berkecil harti bila kita tidak secantik Cleopatra atau segagah Mark Anthony. Huhuhu kenapa contohnya itu ya? :p 
  6. Don't! Jangan lanjutkan hubungan dengan orang yang tidak memahami dan menghargai kita. saling menghormati dan menghargai dalam sebuah hubungan memiliki peranan yang penting lho. Bila kita tetap melanjutkan hubungan dengan orang seperti itu maka itu sama saja dengan menipu diri sendiri and wasting our time.
  7. Jujur pada diri sendiri, apakah kita membuthkan pendamping karena telah membutuhkannya benar ataukah hanya karena mengikuti trend/ melengkapi status sosial agar tidak dibilang jomblo abadi atau perawan kadaluarsa? Berkomitmenlah bila kita benar-benar sudah membutuhkan.
Well, bukan bermaksud menggurui atau berteori, karena aku juga lagi belajar menuju ke arah sana. Semoga guidance di atas bisa membantu kita dalam menentukan pilihan hidup kita ^_^

01 Februari 2011

Masa Masa Krisis itu Pasti Ada

Seperti halnya air laut, ada saatnya pasang dan adapula surut.. begitupula dengan hubungan antar dua orang, masing-masing memiliki dua pikiran yang berbeda, dua kepribadian yang berbeda pula.. umumnya hal hal inilah yang menjadi potensi timbulnya konflik. Demikian halnya dengan hubungan aku dan mas, ada kalanya harmonis, dan pernah juga gak harmonis. Hal hal kecil biasanya menjadi pemicu perbedaan pendapat dan sudut pandang antara aku dan mas. Kadangkala apa yang menjadi hal yang penting menurut aku, itu gak penting buat mas, masalah-masalah ini pernah beberapa kali muncul dan menjadi alasan keributan bahkan sampai hampir aja.... puutuus... hihihi... tapi Alhamdulillah kata-kata tsb ga keluar baik dari aku maupun dari mas.

Pada dasarnya, wanita selalu ingin dimengerti. Terdengar sedikit egois ya? Hmmm... mungkin karena wanita cenderung mengedepankan perasaannya ketimbang logika, berbeda halnya dengan kaum Adam. Oleh karenanya perasaan wanita itu halus dan sensitif, ada sedikit hal saja yang tidak sesuai di hatinya, maka ini berpotensi menjadi kemarahan yang bisa jadi tanpa alasan yang jelas. Hehehhe.... pembenaran atas nama wanita nih :))

Pelajaran dari pengalaman -pengalaman yang aku sama mas hadapi, kalo aja kita pada posisi beda pendapat, beda pandangan atau bahkan situasi percekcokan, langkah yang diambil adalah dinginkan kepala, bersabar, saling interospeksi diri, jangan merasa diri paling benar dan ingatlah perasaan cinta anda lebih dari rasa kecewa anda... insya Allah kemarahan-kemarahan yang anda rasakan perlahan lahan akan menghilang. Pada prinsipnya tidak ada seseorangpun yang sempurna.. jadi maafkanlah kesalahan pasangan anda ^^



PS: I Love you dear, mencintai kamu bisa buat aku belajar banyak hal dan belajar berpikir dewasa :)

01 Januari 2011

Dikenalin ke Camer? :D

Perjalanan aku dan mas hingga bisa sampai tahap seperti sekarang ini tentunya berkat restu dari masing-masing orang tua kami. Makasih banyak  kami tujukan kepada orang tua kami :)
Duhh kalo diinget-inget, rasanya pingin senyum-senyum sendiri deh. Ohya, katanya kalo seorang perempuan mau dikenalkan ke orang-tua teman laki-lakinya (pacar) hal ini berarti ada niatan serius dari laki-laki tersebut. Kalo laki-laki tsb hanya berniat main-main, ya ga akan dikenalkan ke orang tuanya kan? Yaaah kecuali, memang laki-laki tsb sangat terbiasa mengenalkan pacar-pacarnya pada orang tuanya :D
Saya rasa, rata-rata perempuan ketika dikenalkan ke orang tua pacarnya ya pasti ada rasa grogi, cemas, nerveous, deg-deg-an dll. Dan hal itu pula yang saya rasakan. Pertama kali mas kenalin aku sama kedua orang tuanya plus bonus adek-adeknya dan om tante plus sepupunya. Huhuhuhu... geroginya bertumpuk deh saat itu. Tapi Alhamdulillah ternyata semua berjalan baik-baik aja, hehe kalo ga baik-baik aja ya ga bisa kaya sekarang dong :)


Jadi begini ceritanya, kira-kira akhir tahun 2010 lalu, pendek kata untuk yang kesekian kalinya mas ajak aku untuk dikenalkan ke orang tuanya. Laki-laki yang serius pasti akan mengajak kita untuk dikenalkan pada orang tuanya, tapi justru itulah yang menjadi ketakutan buat aku. Belum lama pacaran waktu itu mas udah ribut mau ajak aku ke rumahnya, momentnya waktu itu yaitu buka puasa di rumahnya. Tapi karena keberanian saya masih memprihatinkan, hihihi maksudnya masih takut terlalu serius, trus aku bilang masih belum berani. Yang kemudian akhirnya, tepatnya bulan November 2010 lalu, setelah 7 bulanan pacaran, dan bertepatan dengan ulang tahun ibu-nya mas, saat itulah akhirnya saya bertemu dengan keluarga mas.

Pertemuan pertama di Hanamasa, Margo City Depok. Kesan yang aku tangkap gimana yah? Hmm... yang pasti banyak terimakasih juga buat om dan tante yang bisa mencairkan suasana waktu itu. Untung ada mereka,,hehehe... (*soalnya aku ga pinter basa-basi). Well... that's my experience :)

We Could be in Love

Do you believe in love at first sight? Hmmm... nope! Yah, mungkin saja sebagian orang ada yang percaya dan mengalami love at first sight atau cinta pada pandangan pertama, tapi buat saya untuk bisa mencapai tahap `jatuh cinta` itu memerlukan waktu dan juga proses. Begitu pula kali ini, untuk mencapai hubungan serius dengan Mas nggak terjadi begitu saja, walaupun pada dasarnya kita udah sama-sama merasa ada kecocokan. Meskipun kecocokan itu udah dirasa sejak awal kenal, tapi kita nggak lantas bisa dengan cepat jadian. Baru sekitar 6 enam bulan setelah saling kenal dan beberapa kali jalan bareng kita berdua sepakat untuk men-serius-kan hubungan yang semula hanya pertemanan biasa :D

Berawal dari Facebook

It`s so funny when i remember that moment. Ada seorang laki-laki yang satu kantor dengan saya (Mas) yang kemudian meng-add saya menjadi salah satu temannya di Facebook. Ketika itu saya pikir wajar-wajar aja kalau rekan satu kantor meng-add dan jujur waktu itu enggak ada sedikitpun prasangka kalau laki-laki ini memang ternyata memiliki motif tertentu :)) Walaupun kami udah berteman di Facebook tapi saya juga enggak begitu mengenal mas, kecuali anggapan bahwa dia rekan satu kantor, bahkan saat itu saya enggak tahu si mas ini orangnya yang mana (walaupun terpasang foto di `facebook`) karena waktu itu saya enggak gitu memperhatikan.

Suatu waktu, kebetulan waktu itu saya sedang mengalami kejadian yang kurang menyenangkan, singkatnya ada yang membuat akun palsu atas nama saya (copycat akun facebook saya).  Dan.. rupanya mungkin saat tersebut adalah kesempatan  mas untuk menyapa saya. Diawali dengan basa basi melalui aplikasi facebook chat, tetapi saat itu anehnya dia sama sekali enggak memperkenalkan dirinya terlebih dahulu (padahal saya ga kenal! slonong boy gitu deh :p *peace*), kemudian dia menawarkan bantuan untuk membantu melaporkan fake profile saya tadi. Jujur waktu itu saya juga bertanya-tanya, ini orang ga gitu kenal kenapa tiba2 mau bantu2 segala, agak aneh juga sih buat saya waktu itu ^_^

Dari Facebook ke Yahoo Messanger

Kemudian percakapan-percakapan pendek pun dimulai, dengan basa-basi, pertanyaan2, yaahh bisa disebut pe-de-ka-te. Walaupun saya sadar itu, tetapi semua itu lantas nggak membuat saya yakin bahwa dia menyimpan perasaan terhadap saya. Sebelum dia menyatakan sendiri, saya nggak mau membuat kesimpulan apapun. Dari `facebook` ke `yahoo messanger` (YM).. Kemajuan untuk dia, ga tahu dari mana tiba2 mendapatkan id yahoo messanger saya. Dan saya ingat sekali saat pertama dia membuka percakapan di ym dengan alasan untuk mengisi questioner online nya. For me, it`s Ok, ada yang meminta bantuan untuk tugas kuliahnya, selama saya ada waktu, why not? berawal dari questioner, dan kemudian percakapn berikutnya adalah alasan salah sambung :))
Ini kocak banget, padahal id ym saya jelas banget namanya plus ada fotonya pula, tapi mas bilang dia salah klik atau apalah yang pada intinya `salah sambung` kirim pesan ke saya. Buat saya alasan tersebut gak make sense, masa iyah di ym bisa salah sambung .. hihihi.. cari-cari alasan aja niy :D

Love needs struggle :)

Percakapan-percakapan makin lama makin sering, hingga pada suatu ketika si mas ajak ketemu. Ajakan pertama, kedua, ketiga saya tolak dengan alasan -alasan yang sengaja saya buat.. saya beralasan kalo hanya ingin mengenal kan bisa lewat chatting, namun di ajakan ke-empatnya mas sempet `ancam` kalo saya masih ga mau dia bilang jangan nyesel kalo ga akan ngajak lagi. Hahahaha for me it was so funny, dalam hati saya niy orang ngajak tapi ko maksa :D And then pada ajakan kelima nya, setelah saya menimbang-nimbang saya bersedia (bukan karena ancamannya lho, tapi karena ada keinginan juga untuk bertemu langsung dan mengenal pribadinya). Tahu ga siy, sebenernya penolakan pertama hingga keempat tadi adalah test seberapa jauh niatnya dan keseriusannya, dan ternyata lulus sampau uji kelima.. Horrayyy! *tepuk-tangan buat mas* :D

Hari Kartini menjadi Hari Kami

And finally 17-04-2010, Mas akhirnya menyatakan perasaannya (it`s ok for me,walaupun pernyataannya juga via ym, maklum waktu itu dia terdesak juga, katanya karena takut keduluan. Dan jujur pada waktu, i`m not in a good mood karena pada saat yang hampir bersamaan ada orang yang lain yang sama baiknya dengan mas, sama seriusnya dengan mas juga memiliki perasaan yang sama kepada saya. Tapi, yang namanya perasaan memang tidak bisa dipaksakan, 'chemistry' dalam hati manusia ga bisa direkayasa. Beruntunglah mas, yang pada akhirnya saya memilih dia. Tidak ada istilah menang atau kalah dalam cinta, saya percaya bahwa laki-laki selain mas ini akan mendapatkan perempuan lain yang terbaik untuknya dan tentunya yang dipilihkan oleh Allah untuknya. He`s a good person and must be get a good one for him :)

21-04-2010 yang juga bersamaan dengan peringatan Kartini menjadi hari yang bersejarah untuk saya dan mas. Pada hari itu saya menjawab pernyataannya. Finally i said YES. I vote for you, darling!  :D

Ada beberapa alasan yang membuat saya membuat keputusan untuk menerima mas, yaitu sikap baiknya dan kepolosannya, saya percaya dia bukan tipe laki-laki yang akan mempermainkan perempuan yang disayanginya. Yang kedua adalah dia `anak baik` dan sangat berbakti pada orang tuanya, buat saya jarang menemukan seorang laki-laki jaman sekarang yang seperti dia. Yang ketiga, dia orang yang bertanggung jawab, i can see it from the way you act and react :). Yang keempat, mas adalah tipe laki-laki yang tidak semerta merta memaksakan kehendaknya, artinya dia menghargai pendapat saya, bahkan cenderung mengalah ketika berhadapan dengan saya *hihihi, i like the way he threat me.. Yang kelima, mas orangnya sabaar banget, kelihatan siy, walaupun ajakan nge-datenya dulu ditolak sampe 4 kali, masih sabar dan nunggu untuk yang kelima :D

Dan, yang terakhir tentunya ini yang paling utama adalah `chemistry`.. ini yang ga bisa direkayasa.. i can`t describe it :)

Anyone who seen us
Knows what`s going on between us
It doesn`t take a genius
To read between the lines
And it`s not just wishful thinking
Or only me who`s dreaming
I know what these are symptoms of
We could be in love


"CONGRATULATIONS FOR US"